Minggu, 11 Juni 2023

Journey To The West(life)



Wait, jangan salah paham dulu ya, ini bukan tentang Sun Go Kong yang menemani Biksu Tong Sam Chong pergi ke arah barat mencari kitab suci. Ini beda lagi, ini tentang Westlife. Yups, generasi 90an umumnya para wanita/gadis pasti tidak asing dengan nama Westlife. Boyband asal Irlandia yang muncul pertama kali dengan single "Swear It Again" pada bulan 1999. Boyband yang di awal kemunculannya digawangi oleh 5 orang yakni Shane Filan, Mark Feehily, Nicky Byrne, Kian Egan, dan juga Brian Mcfadden. Yang kemudian pada tahun 2004, Brian keluar dari Westlife dan memilih untuk bersolo karier. Westlife akhirnya memutuskan untuk bubar pada tahun 2012, dan menggelar konser konser yang terakhir kalinya bertajuk farewell tour. Sebagai seorang Westlifer, tentu saja hal ini juga membuat saya sedih. Bagaimanapun, saya termasuk yang mengikuti perjalan karier mereka sejak awal kemunculan mereka.

 


Namun kemudian di tahun 2019 kemarin, mereka mengeluarkan berita yang cukup membuat kami, para fans nya terkejut. Ketika mereka memutuskan untuk kembali reuni, untuk menandai debut 20 tahun mereka. Kemudian single Hello My Love pun keluar. Senang? sangat. Kembalinya mereka berempat, membuat kami, para fans nya menyambut mereka dengan antusias. Apalagi ketika mereka mengumumkan world tour setelah rangkaian tour di Britania Raya. Apalagi Indonesia termasuk dalam daftar konser mereka. Dari jauh - jauh hari sudah memutuskan untuk datang ke konser mereka. 20 tahun menjadi fans mereka tentu saja hal ini tidak ingin saya lewatkan.

 


Full Color Party yang ditunjuk sebagai promotor di Indonesia pun, merilis berita pada tanggal 27 Maret 2019, bahwa Westlife akan menggelar konser yang bertajuk "The Twenty" di Indonesia pada tanggal 7 Agustus 2019, dan ticketing di buka tanggal 28 Maret 2019, melalui tiket.com untuk pembelian secara online juga di Full Color Mall Taman Anggrek serta Indomaret untuk yang offline. Ticketing dibuka pukul 11.59 WIB. Untuk ticketing kali ini, saya memutuskan untuk mencoba war sendiri. Awlanya berpikir bahwa ini bukan konser Boyband Korea, yang ticketingnya gila - gilaan.





Di tanggal 28 Maret, sebelum pukul 11.59 WIB, saya sudah siap di depan komputer dengan sinyal yang cukup lumayan. Teman di Surabaya pun ikut bantu war sudah siap di depan layar. Namun, ketika jam ticketing, web seperti tidak mau diajak bekerja sama. Tinggal pembayaran, namun pada akhirnya... zonk!!! Berulang kali refresh namun gagal. Kemudian menyadari bahwa fans nya Westlife masih banyak, jadi wajar jika ticketing nya sama gilanya dengan konser Boyband KPop. Tak dapat online, kemudian memutuskan untuk mencoba peruntungan pembelian secara offline, karena di tempat saya tidak ada Indomaret, maka saya harus pergi ke kecamatan sebelah. Siang hari, cuaca mendung, tapi tetap nekat. Masa iya sih, 20 tahun nge-fans, dan ini ada kesempatan emas, saya tidak bisa datang ke konser??? Sedih.


Sampai di indomaret langsung ke kasir meminta tolong mba kasir untuk transaksi tiket, awalnya lega ketika mba nya bilang "tiket masih ada", Sip, pilihlah diamond. Namun lagi lagi ketika tinggal pembayaran, gagal. Di coba diulangi lagi, gagal lagi berkali kali. Akhirnya karena antrian di kasir masih banyak, saya harus mengalah, pulang, sedih tidak dapat tiket. Masa iya saya harus ke Singapura??? butuh biaya yang lebih banyak dong.
Seolah semesta ikut sedih, pulang pun langit mulai gerimis padahal lupa tidak baya jas hujan. Parahnya lagi, asam lambung ikut - ikutan naik.
Sampai rumah, seperti bingung, harus bagaimana. Akhirnya iseng iseng buka instagram siapa tahu masih ada yang pegang tiket sisa. And..... Finally, seperti jodoh, teman yang biasa buka jasa tiket, masih memiliki sisa tiket. Meskipun tiketnya tidak seperti yang saya inginkan. Awalnya mengincar tiket Diamond, namun yang tersisa tinggal Silver. Mikir dulu sebelum beli, konsultasi juga dengan teman yang sama - sama akan menonton konser. Setelah diskusi, akhirnya, oke beli tiket konser yang Silver. Dari pada tidak menonton sama sekali.



Namun, beberapa hari kemudian, Full Color menginfokan bahwa, tanggal konser di Jakarta ditambah hari, tanggal 6 Desember karena antusiasme penonton. What the .... !!!! Tahu seperti ini, tidak perlu repot sampai kena hujan, asam lambung naik.....Meski pada akhirnya, banyak yang tidak puas dengan keputusan Full Color, karena extend konsernya malah sebelum jadwal utama. Oke, sabar. Sudah takdir...

Yang membuat galau lagi, ketika pada akhirnya, konser Westlife tidak cuma di Jakarta, namun ditambah di Palembang, Magelang, juga Semarang. Ya Tuhaannnnnn.... gini amat yaaaaa.
Ditawarilah oleh teman yang buka jasa beli tiket, untuk menonton konser di Borobudur, Magelang. Setelah hitung - hitung dana dan jarak, akhirnya kembali memutuskan untuk pindah ke Borobudur, ambil Platinum. Setelah yakin dapat, barulah tiket di Jakarta dilepas.



Gelombang protes datang ketika, konser Westlife di Jakarta tidak memuaskan, tata panggung dan kursi yang sama sekali tidak mendukung penonton di zona-
zona tertentu, bahkan termasuk zona Diamond yang paling mahal. Belum lagi panitia yang sepertinya kurang siap. Pada saat itu seperti merasa beruntung, karena yang memegang Borobudur adalah Rajawali yang sudah sering menangani konser besar semacam Prambanan Jazz.


 

Tanggal 31 Agustus 2019, untuk pertama kalinya datang ke konser Westlife di Borobudur, setelah 20 tahun menjadi fans setia. Menikmati konser di ruangan terbuka, meski sempat terjadi hal yang kurang menyenangkan ketika open gate, karena tiba tiba row antrian dipindah. Oh ya, sempat agak sedikit kesal ketika sinyal di Borobudur agak susah, jadi sedikit kesusahan ketika memesan GoJek agar bisa kembali ke hotel. Namun, secara keseluruhan, saya merasa puas. Melihat ke 4 pria Irlandia yang sekian lama hanya bisa saya lihat di layar kaca. Juga dapat kenalan baru yang sampai sekarang masih komunikasi via media sosial.

 




Dear Westlife, see you at the next concert




Run For Sheila ( On 7 )


 "Sama seperti di film favoritmu..."

"Semua cara akan kucoba..."

Pasti pada tau dong, penggalan lirik di atas siapa yang nyanyi??? Yups! Bener banget. Itu adalah penggalan lirik dari lagu Film Favorit punya Sheila On 7. 

Kenapa tiba - tiba bahas Sheila On 7? 

Jadi, sejak So7 ini ikut nimbrung di dunia permusikan Indonesia dengan lagunya "Dan" saat itu juga aku udah langsung jatuh cinta dengan mas - mas asal Jogja ini. Waktu itu, aku masih SMP, ga ada bayangan sama sekali buat nonton konsernya. Jauh banget, ya nonton konser, beli albumnya pun aku tak mampu. Cuma bisa dengerin lewat radio ( yup, radio masih jadi sarana dengerin musik waktu itu ), liat di TV, di acara - acara musik gitu, sambil nungguin MV barunya keluar. 

Pernah juga tuh pas masih SMP dapat nomor telponnya pak Duta sama mas Adam, tapi ga pernah nyambung. Ga pernah diangkat. Sekalinya diangkat, diomelin sama ga tau siapa. 😅😅

Pas SMA, pas masih seneng nge band pun, pernah bawain lagunya Sheila.

Sempet istirahat ngikutin Sheila karena real life lagi hectic plus ga ada duit, tapi tetep ikut ngerasain sedih ketika Anton lalu disusul Sakti keluar dari grup.

Lamaaa, ga denger kabarnya, eh tau - tau dengerin film favorit. Iyuhhh, jatuh cinta untuk yang ke dua kalinya sama SO7. Mana makin ke sini, Bapak - Bapak ini makin ke sana 😆

"hidup terlalu singkat untuk kamu lewatkan tanpa mencoba cintaku.."

Bener banget, terlalu singkat untuk dilewatkan tanpa ngerasain nge hype Sheila lagi. Jatuh cinta untuk yang ke dua kali dengan "orang yang sama" ga selamanya salah, kok. 

Sampai denger mereka bakalan konser di Jakarta. Duh, udah pasti ga bisa dateng dong. Mana taunya telat, plus war tiketnya aduhai. Banyak yang ga kebagian. Makanya, pas dikasih tau temen, kalo So7 bakal ngadain semacam intimate concert yang diadain sama Hotel Dafam, langsung gass. Tanpa ba bi bu. Tiket paling belakangpun dijabanin, meski akhirnya upgrade ke depanan dikit. 

Nunggu hari H tu, berasa lagi nungguin diapelin pacar. Lama tapi bikin deg-degan. Bayangin gimana rasanya, suka dari tahun 1998 dan baru bisa liat di tahun 2023? Kurang sabar apa aku, Pak Duta?

Bulan ini, akan aku simpan, tulis, catat di note, sebagai satu dari sekian hari bersejarahku. Ketemu dengan mereka, band yang udah lama aku sukai. 

Konser dibuka pukul 19.00 dengan penampilan Hello yang ga kalah apiknya. Bersyukur, banyak penonton yang tau lagu - lagunya. Yaaa, rata - rata penonton juga dari angkatan yang ga jauh - jauh amat dari aku. Jadi paham lah ya, lagu dari band - band jaman itu. Oiya, sesuai aturan di Indonesia, konser selalu diawali dengan lagu Indonesia Raya. 

( Indonesia Raya dulu )

( Kalau lupa Hello yang mana )


Tepat pukul 20.30, giliran Sheila, dong yang tampil. Diawali dengan lagu "Pasti Ku Bisa". Pas di awal ini, kostum pak Duta aman lah ya dengan rambut gondrongnya, kemeja putih panjang dikasih vest.




Dan yang bikin terharu, bahkan sampe nangis adalah ketika Sakti ikut naik ke panggung lagi, meski cuma main beberapa lagu, tapi itu udah lebih dari cukup untuk mengobati rasa kangen.
Pernah denger gak, sih kalau "cinta pertama" Eros adalah Sakti? Di sebuah podcast, Eros bilang dia ga mau atau ga bisa dengan gitaris lain, tapi kalau Sakti, dia mau usahain. Sampai sekarangpun, Sakti ga ada gantinya.


(Tuh, kan. Ada Sakti lagi )


Yang bikin aku kagum dengan mereka adalah, nyanyi live tanpa capek tapi tetep stabil. Ini kereeeenn banget. Berhenti, atau istirahat pun paling cuma bentaran aja. 

Dan, semua yang berawal pada ada akhirnya. Konser ditutup pas jam 10 malam. 1,5 jam liat SO7 jejingkrakan di panggung. Sudah cukup mengobati rasa rindu.




Sampai jumpa lagi akhir Juni, Bapak - Bapak keren.