Minggu, 02 Maret 2025

Kereta (Yang Masih) Berbunyi Tuuuttt.... Tuuuuutttt

 


Naik kereta api, tut-tut-tut

Siapa hendak turut?Ke Bandung-SurabayaBolehlah naik dengan percumaAyo, Kawanku, lekas naikK'retaku tak berhenti lama

Pasti pada tau, kan lagu anak yang satu ini? Ketika kecil dulu saya cuma bisa lihat di televisi. Kereta yang ada asap mengepul di atasnya. Yang kemudian seiring berjalannya waktu, kereta-kereta itu sudah tidak dipakai lagi untuk transportasi umum. Sudah digantikan dengan kereta-kereta listrik. Lalu, bagaimana jika kita mau merasakan kembali naik kereta uap?

Di Solo, atau lebih tepatnya KAI Solo bekerja sama dengan pemkot solo, membuka wisata perjalanan kereta uap. Lebih tepatnya, kereta uap Jaladara yang memiliki 2 gerbong saja dengan interior unik yang kesemuanya terbuat dari kayu. Di gerbomg pertama, tempat duduknya berupa kursi panjang di sisi kanan dan kiri dengan meja kayu di tengahnya. Sedangkan di gerbong ke dua, kursi penumpang saling berhadapan.



Wisata kereta uap ini diadakan hanya tiap akhir pekan dan hanya satu jadwal perjalanan saja. Perjalanan kereta uap Jaladara ini hanya di sekitar kota Solo saja. Dalam satu perjalanan akan berhenti di 4 titik. Di mana saja itu?

Sebelum kita bahas tempat-tempat yang bisa dikunjungi ketika berwisata dengan kereta uap ini, kita bahas dulu bagaimana cara mendapatkan tiketnya. Kita bisa reservasi tiket melalui nomor Whatsapp yang ada di di akun Instagram Javatrain (@Javatrain.id) di akun tersebut, kita juga bisa tau kapan saja dan jam berapa wisata kereta uap itu dijadwalkan. Sayangnya, admin Whatsapp sangat slow respon ( dari pengalaman pribadi). Kalau kurang sabar, bisa juga ikut open trip. Salah satunya adalah Kunafa travel. Dengan harga tiket yang sama Rp. 120.000. Tapi, untuk event tertentu, misal libur tahun baru, tiket dari kunafa menjadi Rp. 150.000

( Instagram @javatrain.id )


  
(Instagram @kunafatravel)


Perjalan di mulai dari stasiun Purwosari terlebih dahulu. Di mana semua peserta, akan berkumpul di salah satu titik yang telah dsepakati. Kemudian, jika sudah waktunya untuk naik, semua peserta akan masuk ke dalam stasiun. Yang kemudian para peserta akan diajak ke tujuan yang pertama yaitu Lodji Gandrung yang merupakan rumah dinas walikota Solo. Di sini kita diberi waktu kurang lebih 5 menit untuk foto-foto. O iya, kita cuma berada di halaman saja, ya. Tidak masuk ke dalam ruangan.
Selanjutnya kita akan diajak ke pemberhentian ke dua yaitu House of Danar Hadi. Diberikan waktu kurang lebih 30 menit. Kita diperbolehkan untuk membeli batik, mampir ke Soga Resto atau ke Museum Danar Hadi. Untuk masuk ke mudeum harus ada pemberitahuan sebelumnya, ya. Agar bisa dijadwalkan terlebih dahulu. Titik poin ke 3 adalah Stasiun kota, di sini kita akan melihat proses pemindahan kepala loko. Sebagai tambahan informasi, kereta uap jaladara ini menggunakan bahan bakar dari kayu jati. Dan saat ini hanya tersisa 1 kereta yang menggunakan bahan bakar kayu. Larena, kereta serupa yang berada di Ambarawa sudah menggunakan diesel. Dari stasiun kota kita akan menuju kembali ke arah dari mana kita datang menuju Gedung Djoeang sebelum kita kembali ke Purwosari. Di mana di Gedung Djoeang kita bisa turun untuk jajan salah satunya adalah gelatoku. Lalu, bisa juga ambil banyak foto karena banyak spot foto menarik di sini. Setelah rangkaian perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 2 jam tersebut, kita akan kembali lagi ke stasiun Purwosari.
Ada yang berminat mencoba??

(Itinerari dari Kunafa)

Galeri :
1. Loji Gandrung

2.  Danar Hadi



3. Stasiun Kota




4. Gedung Djoeang











Rabu, 10 Juli 2024

Pantai Pangasan, Istirahat Sejenak dari Rasa Bosan

 


    Libur sekolah, libur panjang kenaikan kelas. Waktu yang tepat untuk liburan dan jalan-jalan. Seharusnya! Tapi, nyatanya tidak. Selain ada pekerjaan yang harus diselesaikan, ternyata bersamaan dengan liburan, banyak juga yang punya hajat. Entah nikahan ataupun khitanan. Mau tak mau, suka tidak suka, merelakan sebagian gaji untuk datang ke undangan. 😆Yah, namanya hidup bersosial kan?
    Lalu, bagaimana dengan acara jalan - jalan? Baik, mari kita sempatkan. Tak perlu jauh, tak perlu mahal. Rehatkan badan dan pikiran sejenak dari rasa bosan. Pilih ke mana untuk berhemat? Yak, tak lain dan tak bukan, pergi ke pantai. Kenapa? karena memang sudah cukup lama tidak ke pantai, selain itu tiketnya lebih murah dari pada jalan-jalan di mall 😂
    Pantai Pangasan terletak di dusun Batulapak, desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Jawa Timur. Kalau dari arah Ngadirojo ( Kabupaten Wonogiri ), silahkan jalan terus ke arah selatan. Nanti akan melewati Jalur Lintas Selatan, lalu masuk ke wilayah Pringkuku. Lanjutkan perjalanan ke arah kota Pacitan. Lokasinya bisa dicari lewat google map. Tapi, jangan terus-terusan pakai google map, ya. Karean, kadang malah nemu jalan yang muter-muter. 😆 Perhatikan juga rambu - rambu penunjuk jalan, biasanya lebih akurat, lho.
Jalan menuju Pantai Pangasan, lumayan naik turun, banyak titik yang memang rusak. Jadi harus berhati-hati. Pastikan kendaraan dalam keadaan sehat walafiat. Lebih disarankan menggunakan motor. Aku pakai mobil matic, banyak istighfarnya. Apalagi, jalanannya sempit hanya cukup untuk satu mobil. Jadi, kalau papasan, salah satunya harus mengalah.
    Tiket masuk lumayan murah, 10 ribu per orang. Sedangkan tiket parkir mobil 5 ribu rupiah saja. Untuk tempat parkir, jangan khawatir, sudah disediakan beberapa tempat parkir untuk mobil maupaun motor. Dari tempat parkir, kita harus jalan kaki dulu lewat tangga yang menurun ke bawah. Siapkan fisik juga ya, untuk yang gemar olahraga mungkin tak jadi masalah. Tapi, untuk orang mageran seperti aku, lumayan ngos-ngosan pas pulang balik.
    Nah, di pantai pangasan dibagi menjadi 2 tempat. Ada pantai pasir ada juga yang berbatu ( tanpa pantai ) tinggal pilih mau ke kanan atau ke kiri
di antara dua pilihan, kiri atau kanan

Nah, kebetulan aku memilih ke arah kanan. Karena memang menghindari basah-basahan. Di sebelah kanan, menuju pantai berbatu ada spot favorit pengunjung, juga mushola. Kamar mandi? tentu saja ada. Kalau lapar? Tenang saja, banyak warung juga, kok. 
spot foto favorit pengunjung

Setelah kita melewati area sawah, akan ada beberapa tempat dudul yang lumayan teduh di pinggiran. Kalau mau turu, ke bebatuan juga bisa. Tapi, hati - hati, ya. Ada jalannya juga. Bahkan, beberapa pengunjung juga ada yang sempat turun ke bawah. 




Sambil duduk, menikmati deburan ombak dan hembusan angin lumayan bikin rileks, lho. Meski sepulang itu masih juga ada cicilan menunggu 😅. Tapi, lumayan kan santai sejenak? Untuk masalah kebersihan, lumayan bersih untuk tempat wisata. Tidak menemui sampah - sampah yang dibuang sembarangan. Disekitarnya dibuat papan pengumuman untuk menjaga kebersihan lingkungan pantai.
Jadi? ada yang mau coba jalan - jalan ke sini?

Bonus :