Naik kereta api, tut-tut-tut
Siapa hendak turut?Ke Bandung-SurabayaBolehlah naik dengan percumaAyo, Kawanku, lekas naikK'retaku tak berhenti lamaPasti pada tau, kan lagu anak yang satu ini? Ketika kecil dulu saya cuma bisa lihat di televisi. Kereta yang ada asap mengepul di atasnya. Yang kemudian seiring berjalannya waktu, kereta-kereta itu sudah tidak dipakai lagi untuk transportasi umum. Sudah digantikan dengan kereta-kereta listrik. Lalu, bagaimana jika kita mau merasakan kembali naik kereta uap?
Di Solo, atau lebih tepatnya KAI Solo bekerja sama dengan pemkot solo, membuka wisata perjalanan kereta uap. Lebih tepatnya, kereta uap Jaladara yang memiliki 2 gerbong saja dengan interior unik yang kesemuanya terbuat dari kayu. Di gerbomg pertama, tempat duduknya berupa kursi panjang di sisi kanan dan kiri dengan meja kayu di tengahnya. Sedangkan di gerbong ke dua, kursi penumpang saling berhadapan.
Wisata kereta uap ini diadakan hanya tiap akhir pekan dan hanya satu jadwal perjalanan saja. Perjalanan kereta uap Jaladara ini hanya di sekitar kota Solo saja. Dalam satu perjalanan akan berhenti di 4 titik. Di mana saja itu?
Sebelum kita bahas tempat-tempat yang bisa dikunjungi ketika berwisata dengan kereta uap ini, kita bahas dulu bagaimana cara mendapatkan tiketnya. Kita bisa reservasi tiket melalui nomor Whatsapp yang ada di di akun Instagram Javatrain (@Javatrain.id) di akun tersebut, kita juga bisa tau kapan saja dan jam berapa wisata kereta uap itu dijadwalkan. Sayangnya, admin Whatsapp sangat slow respon ( dari pengalaman pribadi). Kalau kurang sabar, bisa juga ikut open trip. Salah satunya adalah Kunafa travel. Dengan harga tiket yang sama Rp. 120.000. Tapi, untuk event tertentu, misal libur tahun baru, tiket dari kunafa menjadi Rp. 150.000
( Instagram @javatrain.id )
(Instagram @kunafatravel)
Perjalan di mulai dari stasiun Purwosari terlebih dahulu. Di mana semua peserta, akan berkumpul di salah satu titik yang telah dsepakati. Kemudian, jika sudah waktunya untuk naik, semua peserta akan masuk ke dalam stasiun. Yang kemudian para peserta akan diajak ke tujuan yang pertama yaitu Lodji Gandrung yang merupakan rumah dinas walikota Solo. Di sini kita diberi waktu kurang lebih 5 menit untuk foto-foto. O iya, kita cuma berada di halaman saja, ya. Tidak masuk ke dalam ruangan.
Selanjutnya kita akan diajak ke pemberhentian ke dua yaitu House of Danar Hadi. Diberikan waktu kurang lebih 30 menit. Kita diperbolehkan untuk membeli batik, mampir ke Soga Resto atau ke Museum Danar Hadi. Untuk masuk ke mudeum harus ada pemberitahuan sebelumnya, ya. Agar bisa dijadwalkan terlebih dahulu. Titik poin ke 3 adalah Stasiun kota, di sini kita akan melihat proses pemindahan kepala loko. Sebagai tambahan informasi, kereta uap jaladara ini menggunakan bahan bakar dari kayu jati. Dan saat ini hanya tersisa 1 kereta yang menggunakan bahan bakar kayu. Larena, kereta serupa yang berada di Ambarawa sudah menggunakan diesel. Dari stasiun kota kita akan menuju kembali ke arah dari mana kita datang menuju Gedung Djoeang sebelum kita kembali ke Purwosari. Di mana di Gedung Djoeang kita bisa turun untuk jajan salah satunya adalah gelatoku. Lalu, bisa juga ambil banyak foto karena banyak spot foto menarik di sini. Setelah rangkaian perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 2 jam tersebut, kita akan kembali lagi ke stasiun Purwosari.
Ada yang berminat mencoba??