Kamis, 25 Juni 2015

Tunggangan, Jatiroto, Wonogiri


Sore kemarin ngajak Si Banteng jalan - jalan. Setelah muter - muter, kita sampai di Tunggangan. Ga usah pikirang macem - macem. Tunggangan ini semacam daerah perbukitan. Terletak di sebelah selatan kecamatan Jatiroto, Wonogiri. Berbatasan dengan kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Biasanya, orang - orang sekitar Jatisrono, Jatiroto, dan wilayah timur Wonogiri lainnya, jika ingin ke daerah Tirtomoyo, lebih memilih untuk melewati bukit ini. Karena bisa memangkas waktu lumayan banyak dari pada harus lewat kecamatan Ngadirojo ke selatan.



Jalanan Tunggangan sekarang ini jauh lebih baik dari pada dulu. Tapi, harus tetap berhati - hati. Selayaknya jalanan khas perbukitan, yeng penuh kelokan dan tanjakan. Dulu, daerah ini rawan kejahatan. Tapi, sekarang ini tidak lagi. Lebih - lebih karena di puncaknya ada sebuah warung, yang dihuni baik siang maupun malam.


Beberapa ruas jalan mulai rusak

Satu - satunya warung yang ada di puncak bukit

Sayangnya, karena daerah ini sepi seringkali dimanfaatkan oleh muda - mudi untuk berpacaran.
Nah, untuk yang mau mencoba bertualang, silahkan coba ke sini. :)

Cie cieeee



Selasa, 23 Juni 2015

Hijaunya Air Terjun Parang Ijo, Karanganyar

Tepat sehari sebelum masuk bulan Ramadhan kemarin, aku ddiajak jalan - jalan sama ibu - ibu guru. Ya refreshinglah setelah sibuk ngurusin rapor. Hahay. Dan tujuan kita kali ini adalah.... Karanganyar. Ada banyak destinasi wisata di kota ini, dan yang paling terkenal adalah Tawangmangu. Tapi bukan tujuan kita kali ini. Kita mau ke tempat wisata yang tergolong baru. Air Terjun Parang Ijo.
Dari Solo ikuti saja jalan Solo - Tawangmangu, lalu ambil jalan ke Karang Pandan, lanjut ambil jalan ke Ngargoyoso. Nah, tinggal ikuti aja papan penunjuk arahnya. Gampang kok nyarinya.
Setelah parkir, beli tiket, tiketnya  5000 per orang. Kita ikuti jalan kecil menuju ke air terjun. Ga usah khawatir, jalanannya enak kok, ga kaya di air terjun Tawangmangu yang kita harus nurunin sekitar 1200 anak tangga.  Di kiri jalan ini ada beberapa macam tanaman tomat , timun, dll. Lingkungannya ijooo banget, ditata dengan apik. Dari tempat tiket sampai ke air terjunnya kira - kira 400 m. Dengan jalanan yang nyaman dan pemandangan yang keren. Ademmmm




Sumber air terjun Parang Ijo langsung dari Gunung Lawu, airnya adeeemmmm kaya es. Tapi asyik buat main - main. Sayangnya, karena udah masuk musim kemarau, debit airnya kecil. tapi tetep asyik kok buat main.




Di sini, ada banyak fasilitas. Sayangnya, ga sempet nyobain beberapa fasilitasnya, karena kepepet waktu.




Di sini juga ada kolam renang yang dipake untuk anak - anak. Ga bisa ngebayangin dinginnya air di sini. bbrrrrrrr

Senin, 22 Juni 2015

Mercusuar Pantai Pandansari

Setelah dari Goa Cemara, ga ada salahnya mampir ke Pantai Pandansari. Cuma sebelahan aja kok, kalau mau, bolehlah jalan menyusuri pantai Goa Cemara ke arah timur.
Tipe pantai Pandansari sama dengan Pantai Goa Cemara. Hanya saja pengunjungnya tak sebanyak di Goa Cemara. Nah, pas kemarin ke sana, malah kita ga main ke pantai nya. Tapi tujuan kita adalah Mercusuarnya. Letaknya di depan pantai Pandansari.
Yang pengen naik ke Mercusuar ini, bayar 2500 per orang.  O iya, mercusuar ini tingginya kira-kira 45 m, dengan kurang lebih 8 lantai. Setiap lantaidihubungkan dengan tangga spiral. Sebelum naik, petugas mercusuar memperingatkan, agar tidak bersenderan pada besi pembatas ketika berada di puncak. Karena besi sudah melapuk, ditakutkan patah menyebabkan orang jatuh.

Mercusuar Pandansari


Dari kita bertujuh hanya berlima aja yang mau masuk ke mercusuar. Salah satu teman malah bilang " kalo ada elevator aku ikut naik " x_x. Ya kali pake elevator. Ahahahahahaha. Begitu masuk, antara yakin dan ga yakin, aku mulai naik tangga. Baru kira - kira naik 3 anak tangga, udah mulai gemetar ( efek acrophobia ), tapi tetep aja nekat. Lantai 1, lalu lantai 2. Sampai lantai 3, aku ngomong ke temen ni kalo turun nanti bakalan merangkak ( saking takutnya sama ketinggian ) ahahahahaha. Tapi tetep aja lanjut ke lantai - lantai berikutnya, sambil ngomong dalam hati " jangan liat ke bawah " ( tapi tetep aja nengok ke bawah x_x ).
Akhirnya, sampai juga di lantai teratas. Nah, di sini ni yang bikin ngeper, antara lantai terakhir ini dengan puncak mercusuar, tangganya  ga lagi spiral tapi vertikal ( semacam tangga buat metik kelapa atau mangga gitu lah ). Bahkan, ni salah satu dari kita akhirnya mundur teratur, ga berani lagi naik ke puncak menara. Tambah ngeper lagi, ngeliat mas-mas yang mo turun dari puncak menara, ke lantai di mana kita nunggu ( karena di puncak hanya dibatasi beberapa orang saja, jadi harus antri ). Sebelum naik kita pasang strategi, salah satu cowok harus naik duluan, disusul yang cewek - cewek baru cowok lagi yang naik, dan sandal dilepas aja, biar ga licin pas naik tangga. Sambil nunggu temen - temen pada naik, aku terduduk antara ga berani atau demi eksistensi. ahahahaha. Acrophobia menyerang dengan agak parah, di tengah gemetar takut, kepala mulai pusing. Berasa mual. Temen ku bilang kalo muka ku mulai pucat. ahahahahaha

Muka Pucat Sebelum Naik ke Puncak :p


Ini dia tanggany. Ahahaha

Yah karena sudah kepalang tanggung, di samping disemangatin sama temen - temen akhirnya naik juga. Dengan dibantu sama Bapak penjaga mercusuar, sukses naik ke atas. Sampai ke puncak, wussssss angin kencang luar biasa. Kata si Bapak, kalo mo naik mercusuar jangan lebih dari tanggal 10 untuk kalender Jawa, karena di tanggal - tanggal itu angin belum terlalu kenceng. Di tambah waktu itu udah sore, anginnya makin kenceng. Nah, di puncak menara ini ni, aku sama sekali ga berani jalan, ke sana ke mari merangkak aja. Ahahahahahaha
Tapi ga sia - sia lho naik sampai ke puncak, karena dari atas sini kita bisa ngeliat Pantai Pandansari dari atas, juga menikmati matahari yang mau tenggelam. Keren pokoknya, tapi juga harus tetap hati - hati ya.

Nih, yang berhasil nyampe atas. haha

Nunggu Sunset

Pantai Pandansari dari atas mercusuar

Minggu, 21 Juni 2015

Pantai Goa Cemara

Jangan bayangin tentang goa ya, di sini aku bukan bahas tentang gua. Tapi mau bahas soal pantai. hehehe. Trus kenapa ada kata " goa "? Itu kita bahas nanti dulu.
Kita bahas trip nya dulu aja. Dari Jogja, kota nya ya, ikuti aja jalan Bantul, lalu belok ke jalan Pantai Samas. Nah, nanti bakalan ada papan penunjuk arahnya ke pantai Goa Cemara. Mungkin Pantai Goa Cemara masih terdengar agak asing di beberapa orang, memang sih ga se terkenal Parang Tritis atau Indrayanti. Tapi jangan salah, Bos. Meskipun masuk hitungan " baru " fasilitasnya udah SIP!
Oiya, sebelum masuk ke pantai Goa Cemara, yang memang sejajar dengan Pantai Pandansari, dan Pantai Samas, kita bayar tiket dulu ( lupa per orangnya berapa ) yang jelas kita bertujuh bayarnya 15ribu ( dapet diskon, hehehehehe ). Nah, tiket itu udah termasuk tiket masuk ke 3 pantai tadi. Goa Cemara, Pandansari, dan Samas. Tapi belum termasuk tiket parkir lho ya.
Yes, masuk Pantai Goa Cemara, tempat parkirnya luas. Sebenarnya ada portal pembatas antara tempat parkir dengan lokasi tempat penduduk setempat berjualan atau mungkin semacam pasar oleh - oleh ya. Tapi kadang motor dan mobil tetap masuk, untuk bisa parkir agak lebih deket ke pantai.
Nah, di Pantai Goa Cemara ini ada bermacam fasilitas untuk pengunjung, mulai dari toilet yang tersebar di beberapa titik, begitu juga dengan Mushola. Ada beberapa tempat makan, orang jual oleh- oleh samapa bumbu dapur pun ada, ada juga arena bermain untuk anak ( yang kebetulan pada hari itu sedang tutup )

Salah satu tempat parkir Pantai Goa Cemara



Begitu kita masuk ke lingkungan pantai Goa Cemara, kita disambut ratusan atau mungkin ribuan Pohon Cemara Udang. Nah, ujung-ujung atau dahan - dahan cemara ini saling bersentuhan antara satu dengan yang lain, semacam membentuk lengkungan, dan inilah sebabnya dinamakan "goa", Jadi bukan goa yang kalian kenal pada umumnya :)



Pasir di pantai Goa Cemara bukan pasir putih, tapi pasir hitam. Nah, kita cuma boleh bermain - main di sekitaran sini saja. Kita ga boleh mendekat ke air. Kenapa ? oke, tipe pantai di sini berbentuk semacam lereng, jadi bukan mendatar seperti Parang Tritis. Dan pada saat itu, ombaknya sedang besar, anginnya juga lumayan kencang.Jadi ditakutkan jika terlalu dekat ke air, bisa terseret oleh ombak.



Dari Pantai Goa Cemara kita bisa ngeliat mercusuar Pantai Pandansari, karena jaraknya memang tak terlalu jauh. Kalo mau jalanpun bisa kok. Menyusuri pantai.
Karena kebetulan pas kemarin ke sana hari Minggu, ada semacam panggung hiburan rakyat tepat ditengahnya, di samping-sampingnya dikelilingi pohon - pohon cemara.
Penasaran ? Coba deh main - main ke Pantai Goa Cemara

Minggu, 14 Juni 2015

Explore Danau Claket, lanjut Bendungan Colo ( Sukoharjo )

 DANAU CLAKET

Setelah beberapa kali gagal ke ni tempat, akhirnya hari ini nekat nyari ni tempat. Dari rumah jam 9 pagi,cuaca udah agak - agak anget menuju panas, nekat motoran aja. Setelah ngelewatin jalanan Wonogiri, lanjut Selogiri, nah lewat jalan Wonogiri - Sukoharjo ini, dari warung bakso mutiara ( warung yang lama, ya, bukan yang baru ) belok aja ke arah timur, ikuti jalannya lurus aja. Nanti ketemu sama desa Sendang Ijo, tetep lurus aja, sampe pas di pertigaan ada papan yang nunjukin ke beberapa tempat, salah satunya ke arah Claket, dari pertigaan itu jauhnya kira - kira 400m. Jalanannya agak sempit, tapi kalo buat motor tetep aman ajalah. Jalanannya sedikit rusak, di kanannya berupa perbukitan.
Nah di Claket ini ni, sesuai dengan yang tertulis di papan penunjuk arah " wisata air dan budidaya ikan", sayangnya untuk wisata airnya kayaknya udah ga jalan lagi, hanya di sebelah rumah dinas ( atau rumah penjaganya, ya? ) dibuat beberapa tempat pembibitan ikan ( kalo ga salah, hahahahhahaha ). Salah satu spot yang menarik untuk foto adalah jembatan kayu yang sengaja dibuat dari tepian danau ke tengah danau ( eh ga juga sih, masih agak di tepiannya juga, ga di tengah - tengah. hahahahhaahha ) yang berhadapan langsung sama bukit yang keren banget. Semacam bukutnya Teletubies. Sayangnya,dari danau ini kita ga bisa naik ke bukit. Mungkin ada semacam jalan ke bukit, tapi di sebelah selatan dari danau ( ga masuk area danau )
Pas sampai sini, eh ternyata tempat foto - fotonya lagi dipake sama dua cewek, alhasil ngantri dulu laahhhhh. Agak lama juga sih, tapi gapapa, udah kepalang tanggung sampe di sini, masa iya mau balik kanan bubar jalan.
Sebenernya, area danau ini ga luas-luas banget, bahkan sangat kecil untuk ukuran danau. Selain dimanfaatin untuk tempat ngadem ( di pinggirannya ada beberapa poho besar ), buat nongkrong, juga dimanfaatin buat mancing. Pas nyampe di sana tadi, ada beberapa orang bahkan anak - anak yang lagi mancing.





Petualang kecilku :)

Keren kan ?! :)
Untuk masuk ke area ini ga dikenakan biaya, hanya ketika foto dijembatan kayu nya, ada biaya sendiri.


BENDUNGAN COLO

Nah, habis dari Claket, langsung cusss ke Bendungan Colo, dari Claket balik lagi ke arah selatan, sampai pertigaan belok kanan. Ga terlalu jauh, sih. Nah di tepi jalanan menuju ke Bendungan Colo ada pohon - pohon besar. Dan setiap pohon, di bawahnya ada sepeda motor dana sepasang muda - mudi. Hehehehehehehe.
Seperti halnya bendungan - bendungan lain, bendungan Colo juga dimanfaatkan untuk sarana rekreasi. Ada deretan penjual dan permainan. O iya, untuk menuju ke area bermain dan lapak - lapak penjual itu, kita ngelewatin jembatan. Nah, di jembatan ini, di bagian tepinya, juga dimanfaatin buat nongkrong. x_x
Karena udah ga lagi musim hujan, debit airnya juga berkurang. Tapi dari air yang dangkal ini, kita bisa liat beton kotak - kotak dalam jumlah banyak ( kurang tau juga berapa jumlahnya ). Nah, karena airnya ga deras, ada juga anak - anak yang manfaati buat mainan air di sana.





Nah, buat yang ngerasa deket sama tempat - tempat ini, bolehlah buat jadi tempat alternatif untuk dikunjungi. Travelling itu ga harus ke tempat yang jauh dan berbudget besar :). Bisa jadi tempat - tempat sekelilingmu menyimpan keindahannya sendiri. :)

Sabtu, 13 Juni 2015

Art Jog 2015

Finally, setelah sekian lama ga dateng ke acara - acara kaya gini, kemarin hari Minggu ( 07 Juni 2015 ) aku bisa lagi dateng ke Art Jog. Terakhir dateng ke acara kaya gini, pas tahun 2011. Udah lumayan lama kan? Meski aku ga ngerti soal seni, aku seneng ke acara pameran seni kaya gini. Dulu, pernah ke Jogja Bienalle, ke Art Jog juga ( tapi lupa tahun berapa. Hehehehehe ). Nah, begitu baca berita di salah satu portal berita online, kalo tanggal 6 Juni Art Jog 2015 resmi dibuka, buru-buru aku buat rencana biar bisa ke tu acara. Dan.. seperti biasanya, acaranya digelar di Taman Budaya Yogyakarta ( biasanya pada nyebut TBY ) . Letaknya tepat di tengah kota, sebelah utara Taman Pintar, di belakangnya Benteng Vredeburg. Deket juga dengan Pasar Beringharjo ( hehehehe)
Nah, untuk pameran seperti ini, kalian bisa nikmatin karya - karya seninya ga cuma di TBY, tapi juga di jalan - jalan Yogyakarta, seperti di jalan Malioboro.
Karena aku ga terlalu ngerti tentang seni, di sini aku ga mau ngomentarin tentang karya seni yang ada di sana, ataupun ngejelasinnya. Aku cuma menikmati aja apa yang ada di sana :)



Kepala - kepala ini bisa bergerak-gerak ( macam anak sekolah, ya)

Gamelan ini bisa "bermain" sendiri




Di dindingnya ada tombol, yang jika ditekan Si gagak akan mematuk kepala manusia



Nah itu contoh beberapa hasil seni yang dipamerkan. Tapi diantara sekian banyak karya seni yang dipamerkan, ada satu karya yang aku kagumi, karena karya yang satu ini ni sampe ngeharusin lantai TBY dilubangi.
Seolah - olah dalem tanpa batas, padahal aslinya ga sampe sedalam itu, cuma memang dibuat biar keliatan dalem.
Di sebelah utara banguan utama TBY ( yang jadi tempat utama pameran ) ada lagi sebuah bangunan yang digunakan untuk pameran lukisan. Uniknya, teknik melukisnya pake teknik membatik. Buat yang berminat, lukisan - lukisan ini juga dijual kok.
" Perbedaan itu Indah "

 Tiket masuk untuk pelajar / mahasiswa 25 k, untuk umum 50 k, dan untuk anak usia 6 - 12 th 10k. Dijamin ga nyesel :)