Senin, 17 Agustus 2015

Sungai Maron, Pacitan. Green Canyon ala Jawa Timur


Ingin menikmati aliran sungai seperti Green Canyon? Nah, untuk Anda yang disekitar Jawa Timur atau Jawa Tengah bagian tenggara, ga usah khawatir. Ga usah jauh - jauh ke Jawa Barat. Karena di daerah Pacitan sendiri pun ada sungai yang mirip dengan Green Canyon nya Jawa Barat. Sungai Maron namanya. Secara administratif terletak di desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Pacitan.
Dermaga

Pohon kelapa di sepanjang tepi sungai


Cabang Sungai Maron



Untuk menuju ke tempat wisata ini, misa melewati jalur Goa Gong. Letaknya sekitar 10-15 km. Atau bisa juga lewat Pringkuku. Dari Bapak - Bapak pengelola wisata sungai Maron ini, lebih disarankan  lewat daerah Pringkuku, karena jalanannya tidak serusak di sekitar Goa Gong. Tapi, hmmm jangan ditanya gimana jalanannya, selayaknya daerah perbukitan, jalur menanjak atau tanjakan yang sekaligus tikungan tajam membuat kita harus ekstra hati - hati dalam berkendara. Apalagi jalanannya hanya muat satu mobil. Kalau yang satu jalan, yang lain harus berhenti. Apalagi, ketika kemarin saya berkunjung ke sana, di beberapa titik pengaspalan jalan sepertinya baru selesai dilakukan, jadi pasir masih di mana - mana. Salah berkendara bisa - bisa jatuh atau selip.


Ketika masuk ke tempat wisata, di pintu masuk kita harus bayar tiket satu orang 2 ribu rupiah ( murah kan?)Nah, di pintu masuk inilah kita juga harus hati - hati, karena jalanan hanya muat untuk satu mobil, dan di daerah wisata ini, antara jalur masuk dan jalur keluar menggunakan jalur yang sama. Kalo sampai kita papasan di jalan, salah satu kendaraan harus mengalah, harus mundur lagi.
Karena termasuk wisata baru ( kata sopir perahu saya, sih, baru di buka kira - kira 9 bulan yang lalu ) fasilitas umum baru seadanya. Kecuali toilet yang sudah memadai. Untuk musholla pun baru terbuat dari papan - papan, dengan lantai semen, dialasi tikar. Jadi buat traveler yang mau ke sini, bawa mukena sendiri ya. Tempat wudhu pun belum ada.





 






Wisata Sungai Maron ini adalah wisata air, di mana untuk menikmati keindahannya kita menyusurinya dengan perahu. Nah, perahu ini adalah perahu - perahu dari penduduk setempat. Dimana keberangkatan tiap kapal sudah diatur, jadi ga boleh rebutan penumpang. heheheheh. Perahu - perahu ini mengangkut paling tidak 5 orang. Untuk 1 kapalnya dibanderol 100 ribu, kalo pengen berduaan aja juga boleh, tiketnya 75 ribu.Ini suda termasuk biaya sopir perahunya, ya.Nah, Sungai Maron ini bermuara di Pantai Ngirboyo, kalau menginginkan perahunya bersandar, maka tiap penumpang dikenakan biaya tiket tambahan 5 ribu per orang, kenapa? Karena kita masuk tempat wisata lain. Tapi, jika kita tidak ingin bersandar di pantai, kita bisa langsung putar balik.


 

Pemandangan sepanjang pantai, WOW indah sekali. Di kiri kanan terdapat pepohonan yang rindang juga deretan pohon kelapa. Bahkan tak jarang, kita juga akan bertemu dengan nelayan setempat. Aliran sungai maron tampak jernih dengan air yang berwarna tosca. Sungai pun juga tak terlalu dalam, di beberapa titik kita bahkan bisa melihat dasarnya. Setiap kali kita berpapasan dengan perahu yang lain, aliran sungai menjadi bergelombang, seolah kita sedang dijalan beraspal yang bumpy. Seruuuuu. Waktu yang tepat untuk mengunjungi sungai Maron ini adalah ketika musim kemarau seperti sekarang. Karena, ketika musim penghujan air berubah coklat, dan permukaan air meninggi.
Airnyaaaaaa... segeeerrrr

Sampai di muara

Nah, setelah sandar di pantai, suka - suka kita sih mau ngapain, mau berenang atau sekedar main pasir.Ombak di pantai Ngirboyo lumayan besar, jadi kemarin ini, jarang ada pengunjung yang bermain - main dengan ombak di pantai.
 



 
Pantai yang memisahkan Sungai Maron dan Pantai Ngirboyo
Karang di alira sungai Maron dekat Pantai Ngirboyo
Aliran Sungai Maron bertemu dengan Pantai Ngirboyo ( cieee )
Ombak pantai Ngirboyo


So, untuk para traveler, tempat ini recomenden banget.

2 komentar:

  1. Bagus sekali reviewnya, untuk sungai maron apakah buka setiap hari? Apakah ada cp nya? Terima kasih

    BalasHapus