Siapa sih yang ga tau band asal Inggris ini? tur konser mereka dinantikan, dimanapun! Begitu juga di Indonesia. Apalagi di Indonesia cuma kebagian satu hari aja. Bisa dipastikan war tiketnya gila-gilaan. Beda dengan Singapura, awalnya kebagian 4 hari eh ada 2 additional day lagi, jadi total 6 hari.
Lihat harganya !
Karena banyaknya peminat, pas hari H tiketingpun aku ga kebagian. Yasudah, belum rejeki kali, ya. Karena memang antrian di webnya pun panjang banget. Pas ticketing Singapura lagi - lagi cari peruntungan, siapa tau jodohnya bukan di Jakarta.
Ternyata, memang rejekinya di Singapura, deh. Dapat yang paling murah dan hari terakhir pula 😂. Tapi, gapapa ya. Kalaupun nanti Chris Martin udah serak suaranya, kita bisa karaokean bareng di stadion.
Hari konser tiba, kebetulan aku berangkat dari Jogja ke Singapura di hari konser. Kurang lebih jam 1 siang waktu Singapura, aku sampai di Changi. Setelah check in hotel di Bugis, lanjut jalan - jalan sebentar ke Orchard cari uncle-uncle es krim, karena emang pengen banget beli. Baru, deh berangkat ke stadion. Oiya, sekedar tambahan, ni, public trasnport di sana kan sudah bagus, jadi kemanapun ga perlu khawatir. Naik saja bus kota atau MRT. Yang takut nyasar, siapkan saja aplikasi city mapper, pakai google maps pun bisa. Bayarnya bagaimana? Pakai saja ezlink, kalaupun tidak ada waktu membeli ezlink, bisa kok pakai kartu debit dari bank dalam negeri yang bisa dipakai di luar negeri. Aku sendiri pakai BCA, teman ada yang pakai Mandiri juga. Jadi, tidak usah khawatir ya.
Sampai di National Stadium kira - kira jam 18.30 langsung masuk ke lokasi, senengnya dari awal kita tau kalau di sana ada banyak water refill station, jadi tinggal bawa aja botol kosong, di dalam bisa diisi unlimited. Dari pada beli, 1 botol air mineral kira - kira 2 atau 3 SGD ( 1 SGD kurang lebih 10.000).
Begitu masuk ke stadion, kita masih kebagian penampilan Jinan Laetita ( artis Indonesia yang jadi opening act Coldplay di Singapura ) juga Rriley, penyanyi asli Singapura. Di 2 sudut stadion terdapat juga sepeda dan lantai kinetik yang menghasilkan listrik untuk mengurangi karbon selama konser. Siapapun boleh gantian menaikinya.
Konser berlangsung asyik, meskipun suara agak berbeda ya kalau ada di dalam stadion tertutup. Apalagi ketika waktunya kembang api, hanya berupa permainan lampu di atap stadion 😅, sangat berbeda jika menggunakan kembang api asli seperti di Jakarta.
Oiya, satu lagi. Awalnya, pas tiap liat ada planet-planet di tiap konser Coldplay, aku kira bakalan diikat di atas. Tapi, ternyata tidak ya. Jadi, planet-planet itu ada tali panjang yang diikat di tubuh orang. Nah, mereka ni, bakalan jalan - jalan di sekitar venue. Terutama di festival.
Salah satu yang aku suka ketika nonton konser di sini adalah, stadion ini dekat dengan MRT. Jadi, begitu pulang kita bisa langsung naik transportasi umum. Yang paling keren, sekian ribu manusia diangkut oleh MRT, tapi di dalam MRT sendiri ga ada yang namanya desak-desakan!
Pokoknya, liat konser kali ini ga ada nyeselnya, deh!